LAMPUNG UTARA – Dokter spesialis RSUD Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) siap kembali melayani masyarakat asal manajemen rumah sakit plat merah tersebut dirombak.
Permintaan tersebut pun disetujui Pemkab Lampura saat pertemuan para dokter spesialis dengan penjabat Sekdakab Lampura Sofyan di Ruang Kerjanya, Rabu (15/1/2020).
Pada pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu, para dokter menyebut manajemen RSUD Ryacudu amburadul. Seperti tidak dibayarnya insentif para dokter selama tiga bulan pada 2019.
“Kami meminta adanya perombakan manajemen agar Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu benar-benar berjalan maksimal. Salah satunya Plt Direktur digantikan, karena dinilai tidak kompeten,” ungkap dr Joko perwakilan dokter spesialis.
Sehingga, lanjut dia, tidak dibayarnya insentif pada tahun lalu terulang di tahun ini. “Saya pribadi sudah menahan persoalan ini selama tiga tahun lebih,” bebernya.
Menanggapi itu, Pj Sekdakab Lampura Sofyan menerima semua keinginan para dokter. Namun untuk tunjangan insentif tiga bulan 2019 dan dua bulan 2018 yang belum terbayarkan, tidak dapat dibayarkan karena tidak masuk dalam hutang pada anggaran tahun 2020.
“Untuk insentif tahun ini telah dianggarkan selama satu tahun, hanya saja besarannya Rp 10 juta perbulan per dokter. Mengenai perombakan manajemen, hal itu akan dilakukan kajian. Karena untuk melakukan perombakan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar,” ujarnya.
Diketahui 15 dokter spesialis RSUD Ryacudu berstatus ASN berlangsung selama tiga hari sejak senin lalu. Hal itu dipicu tidak terbayarnya insentif pada 2019 selama tiga bulan dan dua bulan pada 2018. (Adi/Yono)

Add Comment