Tabikpun.com – Bagi Fadly Alwahdy, pendidikan bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa. Ia percaya bahwa ilmu adalah jembatan antara mimpi dan kenyataan, dan menjadi pendidik berarti turut serta membentuk masa depan generasi muda.
Latar Belakang dan Perjalanan Akademik
Fadly menempuh pendidikan S1 Akuntansi di Universitas Airlangga dan S2 Magister Akuntansi di Universitas Indonesia. Namun, baginya, pembelajaran sejati tidak hanya terjadi di bangku kuliah. Pengalaman di dunia kerja, interaksi dengan para profesional, serta pembelajaran dari kesalahan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanannya.
Kariernya lebih dari 15 tahun membawanya ke berbagai sektor, mulai dari Konsultan, BUMN, BLU Kementerian, hingga Pemerintahan Daerah. Berkat pengalaman tersebut, ia dipercaya sebagai Dosen Praktisi di berbagai perguruan tinggi ternama, termasuk Sekolah Vokasi IPB sejak 2022, serta pernah mengajar di Universitas Terbuka, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, ia juga mendirikan “Jago Akuntansi,” sebuah komunitas pendidikan dan konsultansi akuntansi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mengajar sebagai Sebuah Pengabdian
Mengajar pertama kali menjadi pengalaman yang membuka matanya. Tantangan bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menanamkan pemahaman yang mampu diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Ia ingin membagikan pengalaman dan pengetahuannya agar mahasiswa dapat berkembang, tidak hanya secara akademik tetapi juga secara profesional dan etika kerja. Filosofi mengajarnya sederhana: ilmu harus disampaikan dengan hati.
Ia tidak hanya ingin mentransfer informasi, tetapi juga membentuk kebijaksanaan dan semangat belajar sepanjang hayat pada para mahasiswa.
Dedikasi dan Harapan di Dunia Pendidikan
Bagi Fadly, kebanggaan terbesar bukanlah gelar akademik atau penghargaan, melainkan melihat mahasiswanya sukses dan tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran serta kerja keras. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, membangun sistem pembelajaran yang lebih inovatif, serta mencetak pemimpin masa depan yang berintegritas.
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, ia meyakini bahwa dunia pendidikan harus terus beradaptasi. Namun, esensi pendidikan tetaplah sama: membentuk karakter, membangun integritas, dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.
Penulis : Evan