Ini Isi Surat AD Soal Dugaan Skandal Perselingkuhan yang Dicabut

Halaman depan dari tiga lembar surat pengaduan dugaan perselingkuhan yang dilayangkan AD ke BK DPRD Kota Metro. Namun setelah viral, surat tersebut dicabut oleh yang bersangkutan. (Ist)

METRO – Drama skandal dugaan perselingkuhan yang menyeret dua anggota DPRD Kota Metro sepertinya bakal adem. Pasalnya, surat laporan yang ditulis langsung di atas materai oleh AD, istri sah DN itu dicabut dari Badan Kehormatan DPRD Kota Metro.

Dalam surat tersebut, AD membeberkan dengan rinci dugaan hubungan terlarang suaminya dengan sesama anggota dewan berinisial RH yang telah berlangsung selama empat tahun.

Isi surat yang dilayangkan ke Badan Kehormatan DPRD Metro dan DPP partai pengusung, AD menyebut bahwa hubungan tak wajar itu bermula saat DN dirawat di Wisma Haji ketika pandemi Covid-19.

“ RH memberikan perhatian berlebihan, mengirim makanan dan vitamin setiap hari. Dari situ, hubungan mereka semakin dekat, curhat-curhatan, hingga timbul rasa nyaman layaknya sepasang kekasih,” tulis pelapor dalam suratnya.

Pelapor mengungkap, bahwa suami RH sendiri sempat menghubunginya, bahkan mendatangi rumahnya langsung di wilayah Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Metro Barat.

“Anak perempuan saya sampai menangis ketakutan melihat ayahnya dituduh selingkuh. Tapi saya tetap tenang demi anak-anak, meski hati saya hancur,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Dewi juga membeberkan temuan-temuan mengejutkan, termasuk kotak cincin seharga Rp5,5 juta yang ia duga hadiah untuk RH.

“Saya tanya baik-baik, namun DN menyangkal. Bahkan bersumpah di atas Al-Qur’an 30 juz. Tapi saya tahu dia berbohong,” tulis AD dalam suratnya yang berisi curahan hati.

Menurut AD, perubahan sikap suaminya semakin terasa. Ia jarang pulang, enggan ikut acara keluarga, dan mulai menjauh dari urusan rumah tangga. “Apapun yang saya lakukan selalu salah di matanya. Tapi saya tetap bertahan demi anak-anak,” ungkapnya.

Lebih mengejutkan, AD membeberkan rencana pernikahan DN dan RH pada 5 Mei 2025. Ia bahkan menemukan bukti perjanjian antara keduanya.

“Mereka merencanakan membuat surat seolah saya mengizinkan pernikahan itu, padahal saya tidak pernah setuju,” tulis Dewi.

Dewi juga menuding bahwa RH kerap menghalangi DN untuk berkumpul dengan keluarga.

“RH seolah punya kuasa penuh atas suami saya, bahkan mengklaim bisa menghubungi pejabat tinggi seperti Kapolres, Kejati, hingga Kepala Pengadilan. Katanya semua itu bisa diatur kalau mendesak,” bebernya.

Duka mendalam dirasakan keluarga AD. Anak-anaknya, termasuk yang masih SMA, terpukul berat hingga menunjukkan gejala depresi.

“Anak saya mondar-mandir malam hari, seperti orang bingung. Mereka hancur mendengar orang tuanya akan berpisah hanya karena alasan ‘tidak harmonis’ yang dibuat-buat,” tulis AD.

AD menutup suratnya dengan permohonan keadilan kepada Badan Kehormatan DPRD Metro dan partai pengusung suaminya, serta RH.

“Mereka harus bertanggungjawab atas kehormatan dewan dan keluarga kami. Jangan biarkan ini mencoreng lembaga. Kami hanya minta keadilan. Anak-anak saya tidak pantas menderita karena orang yang tak punya hati nurani,” pungkasnya.

Surat tersebut turut dilampiri bukti percakapan di ponsel sebagai pendukung laporannya.

Drama skandal ini kini telah viral dan menjadi sorotan publik Kota Metro khususnya. Namun sayang, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Metro menghentikan proses penyelidikan dengan dalih sang pelapor telah mencabut laporannya. (Red)

Redaksi TabikPun :