Tabikpun.com – Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi salah satu alat utama dalam membangun hubungan antara merek dan audiens. Keberhasilan dalam membangun koneksi yang kuat tidak hanya bergantung pada keberadaan di platform digital, tetapi juga pada strategi konten yang digunakan.
Persaingan yang semakin ketat pada dunia pemasaran membuat perusahaan harus menyusun strategi dengan ekstra agar terlihat berbeda dan stand out di antara pesaing lainnya. Tentunya dengan memahami audiens dan menciptakan konten yang relevan, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pelanggan.
Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya memahami audiens dan kebutuhan mereka, serta bagaimana menentukan strategi konten yang efektif dalam membangun koneksi dengan audiens di media sosial. Dalam membangun koneksi dengan audiens, tentunya seorang marketer perlu mengenal lebih dalam tentang siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam Marketing Management, memahami audiens mencakup analisis demografi, psikografi, dan perilaku mereka di dunia digital. Informasi ini dapat diperoleh melalui riset audiens yang mendalam, termasuk analisis data demografis dan psikografis.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menganalisis audiens meliputi usia dan jenis kelamin, minat dan hobi, dan kebiasaan online. Dengan memahami karakteristik dan preferensi audiens, marketer dapat menciptakan konten yang lebih relevan, membangun keterlibatan yang lebih tinggi, dan mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efisien.
Menurut penelitian oleh Pulizzi (2014) dalam Epic Content Marketing, audiens lebih tertarik pada konten yang dapat memberikan solusi atas masalah mereka. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memahami permasalahan yang dihadapi audiens dan bagaimana produk atau layanan mereka dapat menjadi solusinya. Untuk itu, strategi yang bisa dilakukan marketer di antara lain:
- Monitoring Tren dan Diskusi
Menggunakan tools seperti Google Trends untuk melihat topik yang sedang naik daun berdasarkan kata kunci yang sering dicari oleh pengguna internet, mengikuti trending hashtag dan topik di media sosial X atau TikTok, dan menggunakan fitur polling di media sosial untuk mendapatkan insight langsung dari audiens.
- Menganalisis Feedback (Umpan Balik)
Setiap komentar, direct message (DM), atau mention di media sosial dapat menjadi sumber wawasan berharga tentang bagaimana audiens merespons konten.
Setelah memahami audiens, langkah selanjutnya adalah menciptakan strategi konten yang mampu meningkatkan interaksi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Membuat Konten yang Bernilai
Konten yang berkualitas harus memiliki nilai bagi audiens, baik dalam bentuk edukasi, hiburan, maupun inspirasi. Menurut penelitian dari HubSpot (2020), konten yang memberikan informasi berharga memiliki peluang lebih tinggi untuk dibagikan dan dikomentari oleh audiens. Jenis konten bernilai yang dapat dibuat antara lain:
- Tutorial atau Panduan: Memberikan informasi langkah demi langkah mengenai suatu topik.
- Infografis: Menyajikan data atau informasi dalam bentuk visual yang menarik.
- Studi Kasus: Menggambarkan bagaimana suatu solusi telah berhasil diterapkan.
- Menggunakan Visual yang Menarik
Menurut penelitian dari Buffer (2021), postingan yang mengandung gambar atau video memiliki tingkat interaksi 40% lebih tinggi dibandingkan dengan postingan yang hanya berisi teks. Oleh karena itu, menggunakan elemen visual seperti gambar, infografis, dan video dapat meningkatkan keterlibatan audiens. Adapun beberapa tips dalam menggunakan visual yang efektif, yaitu dengan menggunakan warna yang menarik dan sesuai dengan identitas brand, menggunakan video pendek untuk meningkatkan daya tarik konten, dan memastikan desain yang digunakan mudah diterima secara umum dan tidak berlebihan.
- Konsistensi dalam Posting Konten
Mengelola akun media sosial memerlukan konsistensi dalam publikasi konten. Menurut studi dari Social Media Examiner (2022), merek yang secara konsisten mengunggah konten memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Untuk menjaga konsistensi, kita dapat membuat content planner untuk merencanakan unggahan, kemudian posting secara teratur sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.
- Mengajak Audiens untuk Berinteraksi
Menurut penelitian oleh Sprout Social (2023), postingan yang mengajak audiens untuk berpartisipasi memiliki tingkat keterlibatan 50% lebih tinggi dibandingkan dengan postingan biasa. Interaksi audiens dapat ditingkatkan dengan mengupload konten interaktif seperti mengajukan pertanyaan di postingan, mengadakan polling atau survei singkat, dan mengadakan giveaway atau challenge yang melibatkan audiens.
- Memanfaatkan User-Generated Content (UGC)
User-Generated Content (UGC) adalah konten yang dibuat oleh audiens dan digunakan oleh merek untuk meningkatkan kredibilitas. Studi dari Nielsen (2021) menunjukkan bahwa 92% konsumen lebih percaya pada konten yang dibuat oleh pengguna lain dibandingkan dengan konten dari merek itu sendiri. Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan UGC dengan mempromosikan konten yang dibuat oleh pelanggan, mengadakan kompetisi yang melibatkan audiens dalam pembuatan konten, dan menggunakan testimoni pelanggan sebagai bagian dari strategi pemasaran.
- Berkolaborasi dengan Influencer
Berkolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens yang relevan dapat membantu meningkatkan jangkauan dan kredibilitas sebuah merek. Menurut studi dari Influencer Marketing Hub (2023), 70% konsumen lebih mungkin membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer yang mereka percayai.
Berkolaborasi dengan influencer juga dapat memperluas jangkauan audiens yang diperoleh dari pengikut media sosial Influencer. Tentunya membutuhkan beberapa tips dalam memilih influencer, yaitu pilih influencer yang memiliki nilai dan audiens yang sesuai dengan brand, pastikan engagement rate influencer cukup tinggi, dan gunakan micro-influencer untuk menjangkau audiens yang lebih spesifik.
Membangun koneksi dengan audiens di media sosial merupakan proses yang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan. Dengan menerapkan strategi konten yang efektif, brand dapat meningkatkan keterlibatan, loyalitas, serta kepercayaan audiens terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Keberhasilan dalam membangun hubungan dengan audiens tidak hanya bergantung pada seberapa sering brand memposting konten, tetapi juga pada relevansi dan kualitas konten yang diberikan. Dengan menyediakan informasi yang bernilai, menggunakan visual yang menarik, menjaga konsistensi, serta berinteraksi secara aktif dengan audiens, brand dapat membangun komunitas yang kuat dan berdaya saing di dunia digital.
Selain itu, pemanfaatan user-generated content dan kolaborasi dengan influencer juga dapat memperkuat strategi pemasaran digital. Di era yang semakin kompetitif ini, koneksi yang baik dengan audiens bukan hanya menjadi keuntungan, tetapi juga kebutuhan bagi setiap brand yang ingin tetap relevan dan bertumbuh di media sosial
Penulis: Luna Diva Alifia
NIM: J0401231172