Pengaruh Artificial Intelligence (AI) terhadap Komunikasi dan Media

Ilustrasi. (Net)

Tabikpun.com – Transformasi dunia komunikasi telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan peran teknologi digital menjadi semakin krusial dalam cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi.

Salah satu inovasi terpenting dalam evolusi ini adalah munculnya Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI). AI telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk cara media beroperasi dan bagaimana kita berkomunikasi satu sama lain.

Revolusi ini tidak hanya memengaruhi cara konten dibuat dan didistribusikan, tetapi juga bagaimana audiens berinteraksi dengan media itu sendiri. AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, dan pemrosesan bahasa alami.

Penerapan AI dalam industri media sangat luas, mulai dari personalisasi konten hingga otomatisasi tugas-tugas rutin. AI memungkinkan media untuk memahami preferensi pengguna dengan lebih baik, menyediakan konten yang relevan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran dan distribusi konten.

Perusahaan media dapat meningkatkan strategi konten mereka sebagai hasilnya, membuat keputusan berbasis data, dan mempelajari lebih lanjut tentang preferensi konsumen. Namun, penggunaan AI dalam komunikasi dan media juga menimbulkan berbagai tantangan dan implikasi etis.

Penting untuk mempertimbangkan bagaimana AI dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat, privasi, keamanan data, dan potensi bias dalam sistem AI. Selain itu, disinformasi yang dihasilkan oleh AI, atau “deepfakes,” menjadi ancaman serius bagi kredibilitas media dan kepercayaan publik.

Pemanfaatan AI dalam Analisis Sentimen dan Pemantauan Media Sosial

Analisis sentimen, yang didukung oleh AI, telah menjadi alat yang sangat berharga dalam industri pemasaran dan komunikasi. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau dan menganalisis sentimen yang terkandung dalam teks, ulasan produk, media sosial, dan survei pelanggan.

Dengan memahami preferensi pelanggan dengan lebih baik, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Elga Yulwardian, CEO Ivosights, dalam acara PR & Communications Outlook 2025, menekankan bahwa pemanfaatan teknologi seperti AI dan big data telah merevolusi cara PR bekerja di era modern (Yulwardian, 2024).

Jenis AI yang sering digunakan dalam analisis sentimen meliputi Natural Language Processing (NLP) dan Deep Learning. AI juga memainkan peran penting dalam memantau media sosial secara real-time. Dengan kemampuan untuk menganalisis data besar secara cepat dan akurat, AI dapat mendeteksi tren, opini publik, dan potensi krisis yang mungkin timbul.

Hal ini memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar dan mengelola reputasi mereka dengan lebih efektif. Kemampuan AI untuk mengolah dan menginterpretasi data dalam skala besar memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang persepsi publik dan sentimen pasar.

Contohnya, platform seperti Facebook, Instagram, dan X menggunakan AI untuk menghimpun data pengguna dan menyesuaikan konten yang ditampilkan sesuai minat dan kebutuhan pengguna. Namun, perlu diingat bahwa AI dalam analisis sentimen dan pemantauan media sosial tidak selalu memberikan hasil yang sempurna.

Kinerja algoritma dapat dipengaruhi oleh ketidakseimbangan dalam data pelatihan, sehingga berpotensi menghasilkan output yang kurang akurat atau tidak tepat. Oleh karena itu, penggunaan AI harus dilakukan dengan cermat, serta tetap melibatkan peran manusia dalam menafsirkan hasil analisis.

Penelitian oleh Masriadi et al. (2024) juga mengungkap bahwa teknologi AI masih memiliki keterbatasan dalam hal akurasi, verifikasi, dan validasi data yang dikumpulkan dari dunia digital. Lebih lanjut, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dari penggunaan AI dalam analisis sentimen.

Pengumpulan dan analisis data pribadi pengguna media sosial harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip privasi dan perlindungan data. Transparansi dalam penggunaan AI dan algoritma yang digunakan juga sangat penting untuk memastikan bahwa pengguna memahami bagaimana data mereka digunakan dan diolah.

Peran Chatbot dalam Layanan Pelanggan dan Komunikasi Interaktif

Chatbot telah menjadi bagian integral dari layanan pelanggan modern dan komunikasi interaktif, merevolusi cara bisnis berinteraksi dengan klien mereka. Sebagai asisten virtual, chatbot dirancang untuk menjawab pertanyaan, memberikan informasi, dan menyelesaikan tugas-tugas rutin, sehingga meringankan beban pada agen manusia dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Chatbot menawarkan ketersediaan 24/7, memastikan pelanggan dapat memperoleh bantuan kapan saja, siang atau malam. Kemampuan ini sangat penting di era digital saat ini, di mana pelanggan mengharapkan respons cepat dan nyaman.

Chatbot layanan pelanggan biasanya adalah AI chatbots. Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pemahaman bahasa alami (NLU) untuk berinteraksi dengan pelanggan secara mulus. Salah satu peran utama chatbot adalah meningkatkan responsivitas dan kepuasan pelanggan.

Chatbot dapat memberikan tanggapan segera terhadap pertanyaan umum, menyelesaikan masalah dasar, dan mengarahkan pelanggan ke sumber daya yang tepat. Respons cepat ini mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Selain itu, chatbot dapat diprogram untuk mengingat preferensi pelanggan, riwayat pembelian, dan interaksi sebelumnya, yang memungkinkan pengalaman percakapan yang dipersonalisasi. Chatbot dapat disesuaikan untuk menyapa pelanggan secara pribadi, mengingat preferensi mereka, dan memberikan solusi yang disesuaikan.

Personalisasi ini membuat pelanggan merasa dihargai dan dipahami, yang mengarah pada peningkatan loyalitas dan advokasi. Chatbot juga mengotomatiskan tugas-tugas berulang dan memakan waktu, membebaskan agen manusia untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks dan membutuhkan empati.

Dengan menangani pertanyaan umum, memberikan informasi produk, dan memproses pesanan, chatbot menghemat waktu dan sumber daya yang berharga. Otomatisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mengurangi biaya operasional, menjadikan chatbot solusi yang hemat biaya untuk bisnis dari semua ukuran.

Selain itu, chatbot dapat mengumpulkan data berharga tentang pertanyaan dan preferensi pelanggan, memberikan wawasan untuk peningkatan layanan dan pengembangan produk. Contoh chatbot yang populer saat ini adalah ChatGPT, Gemini, dan asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant.

Menurut Puskomedia (2025), Chatbot telah menjadi alat penting dalam layanan pelanggan, membantu bisnis meningkatkan responsivitas dan kepuasan pengguna. Chatbot dapat meningkatkan dan melibatkan interaksi pelanggan dengan sedikit campur tangan manusia.

Ini menghilangkan hambatan untuk dukungan pelanggan yang dapat terjadi ketika permintaan melebihi sumber daya. Dengan mengintegrasikan chatbot ke dalam strategi layanan pelanggan mereka, bisnis dapat meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan efisiensi operasional, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan kesuksesan.

Implikasi Etis dan Sosial dari Penggunaan AI dalam Media

Pemanfaatan AI dalam media membawa dampak etis dan sosial yang harus diperhatikan dengan cermat. Salah satu dampak utamanya adalah kemungkinan ketimpangan dalam sistem AI.

Jika algoritma AI dilatih dengan data yang tidak seimbang, hasil yang dihasilkan juga bisa mencerminkan ketidakseimbangan tersebut. Hal ini berisiko menimbulkan perlakuan tidak adil atau ketidaksetaraan dalam distribusi informasi maupun layanan bagi kelompok tertentu.

Implikasi lainnya adalah potensi penggantian pekerjaan manusia oleh AI. Misalnya, chatbot dapat menggantikan agen layanan pelanggan, dan AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas jurnalisme. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bagaimana AI dapat digunakan untuk melengkapi pekerjaan manusia, bukan menggantikannya. Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam membumikan pemanfaatan AI (Hafid, 2024).

Jenis-jenis AI yang perlu diperhatikan implikasinya termasuk Expert Systems, Robotic Process Automation (RPA), dan Generative Adversarial Networks (GANs). Selain itu, penting untuk mempertimbangkan masalah privasi dan keamanan data dalam penggunaan AI dalam media.

AI seringkali memerlukan akses ke data pribadi pengguna untuk berfungsi dengan efektif. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data ini dilindungi dengan baik dan digunakan secara etis.

Regulasi yang jelas dan transparan diperlukan untuk mengatur penggunaan AI dan melindungi hak-hak masyarakat. Terakhir, disinformasi yang dihasilkan oleh AI, atau “deepfakes,” menjadi ancaman serius bagi kredibilitas media dan kepercayaan publik.

Pengembangan teknologi deteksi deepfakes dan upaya untuk meningkatkan literasi media sangat penting untuk melawan penyebaran disinformasi. Upaya kolaboratif antara pemerintah, industri media, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arly, A., Dwi N., & Andini R. 2023. Implementasi Penggunaan Artificial Intelligence Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Kelas A. [Diakses pada 7 Februari 2025]. https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/download/816/291

Bahri H., Masriadi. 2024. The Influence of Artificial Intelligence on the Media Industry in Indonesia. [Diakses pada 7 Februari 2025]. https://ojs.unimal.ac.id/index.php/dialektika/article/download/17590/pdf Farwati, M., Salsabila, I.

T., Navira, K. R., & Sutabri, T. 2023. Analisa pengaruh teknologi artificial intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari. Jursima, 11(1), 39-45. [Diakses pada 7 Februari 2025]. https://ojsiibn1.indobarunasional.ac.id/index.php/jursima/article/view/563

Masyarakat Digital. 2024. Pemerintah Perkuat Sinergi Dengan Kampus Optimalkan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial. [Diakses pada 7 Februari 2024]. https://www.komdigi.go.id/berita/masyarakat-digital/detail/pemerintah perkuat-sinergi-dengan-kampus-optimalkan-pemanfaatan-kecerdasan-artifisial

Nurhidayat Despian. 2024. Era Digital dan AI Bawa Perubahan Besar pada Dunia Public Relation. [Diakses pada 7 Februari 2025]. https://mediaindonesia.com/teknologi/712016/era-digital-dan-ai-bawa perubahan-besar-pada-dunia-public-relation

Puskomedia.id. (2025). Chatbot dalam Layanan Pelanggan: Tingkatkan Responsifitas dan Kepuasan Pengguna. [Diakses pada 7 Februari 2025] https://www.puskomedia.id/blog/chatbot-dalam-layanan-pelanggan tingkatkan-responsivitas-dan-kepuasan-pengguna-anda/

Nama: Ferliana Febrianty

NIM: J1401231013

Kelas: Q1

Redaksi TabikPun :