Advertorial Metro

DPK Pastikan Lancar, Pelaksanaan UBK SMP Pinjam Komputer SMA

www.tabikpun.com, Metro – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) menjadwalkan pelaksanaan Ujian Berbasis Komputer (UBK) SMP sederajat menggunakan beberapa Lab Komputer SMA di Kota Metro.

Sekretaris DPK Kota Metro Dewi Alina mengaku, perangkat komputer di SMP belum memadai untuk melaksanakan UBK pada Mei mendatang.”UBK ini kan pertama kali dilakukan dan perangkat komputer di SMP belum memungkinkan, jadi UBK bergabung dengan SMA,” paparnya usai hearing bersama Komisi II, Senin (20/2).

Ia memastikan tidak ada pungutan kepada siswa SMP yang akan mengikuti UBK. Pada pelaksanakan UBK, DPK telah menyiapkan anggaran bagi perawatan komputer, makan minum panitia UBK, dan sewa genset sebagai antisipasi pemadaman listrik.

”Kabar itu belum jelas kebenaranya. Mungkin muncul karena pihak SMA khawatir jika komputer penggunaan terlalu diforsir akan rusak. Tetapi kami pastikan persoalan itu tidak akan dibebankan pada siswa. Jika benar ada kendala saat komputer digunakan itu jadi tanggungjawab dinas,” imbunya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Tondi Nasution membenarkan jika pihak SMA meminta biaya bagi perawatan komputer yang akan digunakan UBK. Namun berdasarkan keterangan DPK, biaya perawatan komputer tersebut diminta tanpa paksaan.

”Dinas tadi bilang kalau memang kabar itu benar. Tetapi tidak ada paksaan, pengertiannya saja. Kalau menurut saya ya tidak jadi masalah, tapi jangan terlalu juga. Toh walau pun sekarang SMA itu sudah ditarik provinsi, kan masih berdiri di sini, gurunya orang Metro, muridnya juga. Jadi saya minta semangatnya juga untuk menyukseskan UBK SMP ini,” tegasnya.

Selain membahas UBK, Komisi II pun mempertanyakan struktur bidang dan program yang telah terbentuk pasca disahkannya perda Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pun meminta rincian kegunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

”Rencanya hearing ini akan kami gelar dua minggu sekali. Agar tidak miss komunikasi. Karena pendidikan ini sangat penting, jadi jangan hanya mengurusi pembangunan jalan saja. Apa saja persoalan di dinas, bidangnya ada saja, bertambah atau berkurang. Program yang sudah berjalan dan belum apa. Ada persoalan atau tidak. Juga soal dana BOS, jangan sampai terjadi tumpang tindih penggunaan dana BOS ini, karena Pemkot Metro telah menganggarkan Rp 11 miliar untuk bantuan seragam siswa. Jadi dana BOS jangan dipergunakan untuk seragam lagi, kecuali jika masih kurang. Bisa ditambahkan dengan dana BOS itu,” tutupnya.(Adv)

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: