Mesuji News

DPRD Bantul Kaget Kota Metro Belum Miliki Hotel Berbintang, Hanung : Padahal Wisata Masuk Dalam Visi

www.tabikpun.com, Metro – DPRD Bantul Yogyakarta menyayangkan Kota Metro yang memiliki visi pendidikan dan wisata tapi belum memiliki hotel yang representatif.

“Untuk pengembangan wisata, kami di Bantul punya program one village one product. Termasuk include di dalamnya hotel. Jadi satu hotel satu desa unggulan,” ujar Hanung Raharjo, Ketua DPRD Bantul saat kunjungan ke DPRD Metro, Jumat (5/5).

Menurutnya, keberadaan hotel yang representatif sangat penting bagi daerah yang mengembangkan potensi wisata. Karena bisa menjadi embrio bagi sektor-sektor terkait lainnya.

“Hotel representatif, bintang tiga ke atas ya, itu pintu masuk entertainment. Pariwisata berkaitan erat dengan itu semua. Kan sayang, banyak yang ke Metro tapi lebih banyak yang menginap di Bandar Lampung,” terangnya.

Ia mengaku, Bantul memiliki wisata hutan pinus yang mendunia. Bahkan, tujuan wisatawan ke Yogyakarta menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi yang wajib dikunjungi.

“Booming hutan pinus itu bukan karena pemerintah loh. Tapi karena masyarakat, komunitas, anak-anak muda yang hobi traveling, dan media sosial yang luar biasa. Jadi, pemerintah itu sebenarnya siapkan kemudahan dan infrastruktur pendukung saja,” imbuhnya.

Bagaimana bisa menggandeng dan meyakinkan pihak swasta untuk berinvestasi dengan nyaman dan baik. Kemudian melibatkan anak-anak muda yang telah menjadikan teknologi sebagai sarana marketing maupun komunikasi dengan cepat.

Sementara Ketua DPRD Metro Anna Morinda mengaku, pihaknya telah mendorong serta mengusulkan agar penggunaan teknologi dan pengembangan SDM sudah harus diterapkan.

“Terutama pada sektor wisata kalau memang itu tujuan bersama. Kita usulkan agar ada spot-spot baru wisata. Serta menggandeng swasta. Menggaet komunitas. Sudah kita dorong dan bahkan kita minta dinas pariwisata itu harus orang yang jiwa entertain. Ini wisata loh,” tandasnya.

Kepada investor, lanjut Anna, jangan takut tidak ada pengunjung jika mendirikan hotel berbintang di Kota Metro. Karena setiap harinya selalu ada kunjungan kerja dari daerah lain datang ke Kota Metro yang lebih memilih menginap di Bandarlampung karena belum memiliki hotel yang representatif.

”Betul kita tidak ada pantai dan puncak. Tetapi Kota Metro menawarkan keamanan, kenyamanan, infrastruktur jalan yang baik. Jangan khawatir tidak ada pengunjung jika ingin membuka hotel berbintang di sini. Kalau saya hitung, setiap hari kerja itu sekitar 10 orang kunjungan kerja ke Metro, belum lagi jika ada kunjungan kerja ke kabupaten tetangga. Jika dilihat dari jarak tempuhnya, toh pasti mereka lebih memilih menginap di Metro dari pada di Bandarlampung,” bebernya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kota Metro Yeri Ehwan mengaku pembangunan pariwisata akan dilakukan secara bertahap.

“Seperti Lapangan Samber nanti dipasang panggung. Ada untuk pertunjukan dan ada juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti tempat cinderamata, penerangan, dan lainnya,” bebernya.

Ia mengaku, untuk mewujudkan sarana pendukung pariwisata, pihaknya tidak bisa melakukan sendiri dan akan berkoordinasi dengan lintas satker. Karena ada kegiatan yang bukan kewenangan Dispora.

“Jadi dilakukan secara terpadu. Misal melibatkan Dinas PU, untuk parkir melibatkan Dishub, mungkin nanti juga melibatkan Dinas Perumahan. Yang pasti kita lakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Pihaknya juga telah menatar 30 calon pramuwisata, yang akan bertugas mempromosikan dan memahami potensi wisata yang ada di Bumi Sai Wawai. (ga)

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: