TULANG BAWANG BARAT – Bos Sugar Group Company (SGC) Lee Purnawati melihat dan mencicipi kopi yang ditanam di pekarangan rumah warga Tulang Bawang Barat (Tubaba). Bersama Ny. Lee, juga hadir Bupati Tubaba Umar Ahmad di Rumah Badui Ulun Nughik Panaragan Jaya, Kamis (29/8/2019).
Nyonya Lee, biasa Lee Purnawati disapa mengaku, akan mengajak warga Tubaba untuk bekerjasama mengembangkan Kopi. Ia pun siap menampung berapa saja kopi yang ingin dikirimkan warga.
“Selain produksi gula putih, kami juga di kopi. Bahkan saya beli kopi di Lampung asal Lampung Barat 500-1000 Ton pertahunya. Tapi dengan syarat warga harus konsisten untuk terus mengembangkan dan membudidayakan kopi,” kata dia.
Menurutnya, banyak tanaman kopi di daerah lain yang tentunya memiliki berbagai citarasa, namun apa salahnya Tubaba ikut andil dalam bisnis ini. Nyonya Lee menyebut, Tubaba kaya akan Kopi excelsa merupakan varietas kopi liberica dengan nama ilmiah Coffea liberica var. Dimana dewevrei ditemukan pertama kali pada tahun 1905 oleh August Chevalier.
“Kopi ini ditemukan oleh seorang botanis dan ahli taxonomi asal Perancis. Hingga saat ini klasifikasi dan nama ilmiah kopi excelsa masih diperdebatkan, tak heran bila kopi ini memiliki banyak nama sinonim,” jelasnya.
Ia menambakan Kopi excelsa tidak banyak diperdagangkan, dimana lebih dari 90% perdagangan kopi dunia didominasi jenis arabika dan robusta. Sehingga budidayanya juga dilakukan secara terbatas.
“Di Indonesia kopi excelsa bisa ditemukan di perkebunan kopi dataran rendah seperti Jambi dan Kepulauan Riau namun kopi jenis ini juga sama nikmatnya dengan kopi-kopi lain yang juga memiliki cita rasa yang khas dan itu semua tergantun pada para penikmat kopi. Tinggal pilih sesuai selera, namun untuk kopi jenis satu ini juga cukup diperhitungkan nilai ekonomisnya. Sebab banyak juga penikmatnya namun kurang bahan bakunya,” tutupnya. (Andika)

Add Comment