www.tabikpun.com, Tulang Bawang – Keinginan membawa hasil keringat pulang menyambut Idul Fitri ke rumah masih menjadi angan-angan bagi 45 karyawan PDAM Menggala Kabupaten Tulang Bawang (Tuba). Lantaran selama 18 bulan lamanya perusahaan tak kunjung membayarkan gaji karyawan.
Puluhan karyawan tersebut pun mengancam akan menggelar unjuk (Unras) untuk memperjuangkan haknya kepada perusahaan. TN yang mewakili karyawan lainnya menerangkan, selama 18 bulan gaji 45 karyawan belum dibayarkan perusahaan dengan alasan yang mengecewakan.
”Sudah 18 bulan gaji mereka belum dibayar, dan ketika ditanya kepada Donald Napitupulu Direktur PDAM malah disuruh tunggu pelantikan Bupati, baru nanti mengajukan dana hibah. Sedangkan kami ketahui PDAM Menggala di anggarkan dana sebesar Rp 1,7 miliar. Anggaran tersebut selain untuk dana operasional, perbaikan dan yang lainnya juga di anggarkan untuk bayar gaji karyawan.Tapi anehnya kenapa direktur suruh tunggu pelantikan Bupati baru,” Saparuddin Balga ketua LSM Garda Tuba mengulang keterangan TN di Sekretariat LSM Garda Tuba, Sabtu (17/6).
TN pun berharap LSM Garda Tuba dan lembaga terkait serta masyarakat Menggala dapat mendukung perjuangan mereka untuk mendapatkan hak semestinya.”
Menurut sumber, ‘PDAM menggala diduga keras sarang KKN. Ini terbukti 1 orang merangkap 3 jabatan strategis, kabag umum, kabag keuangan dan bendahara.”Karena kami punya keluarga, anak yang hidup dari hasil upah kerja kami selama ini yang belum terbayarkan,” keluhnya. (Roby)
Add Comment