Lampung Tengah News

Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H, Ditjenpas Ajak Napi Lapas Gunung Sugih Ikuti Video Teleconference

Kalapas bersama napi memperingati tahun baru islam dengan menonton video teleconference. (Mozes)

LAMPUNG TENGAH – Narapidana Lapas Gunung Sugih mengikuti kegiatan video teleconference yang diselenggaraan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan Ham RI, Selasa (10/9/2019).

Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah dengan mengadakan kegiatan ceramah keagamaan, santunan anak yatim dan doa bersama Indonesia bersatu yang dilakukan secara serentak di seluruh Divisi Pemasyarakatan dan Unit Pelaksana Teknis seluruh Indonesia.

”Dengan berbagai kegiatan yang digelar diharapkan sebagai momentum untuk berbenah diri,” demikian disampaikan Pelaksana Harian Kepala Lapas Gunung Sugih, Yulianto, Selasa (10/9/2019).

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan sari tilawah oleh Ustaz Ujairudin Dan Eva Yunita Sari, kemudian sambutan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Dr. Sri Puguh Budi Utami sekaligus pemberian santunan kepada Anak-anak Yatim. Dilanjutkan dengan ceramah keagamaan dan doa bersama oleh KH. Anas Naserih Ma’ruf, pengasuh Pondok Pesantren Al Bina yang diikuti oleh Pelaksana Harian Kepala Lapas Gunung Sugih, Pejabat Struktural, Pegawai dan Narapidana di Masjid Al-Furqon Lapas Gunung Sugih.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami mengajak rakyat Indonesia untuk bersama-sama berubah menuju pribadi yang lebih baik dan peduli terhadap keadaan disekitarnya.

“Kesalahan yang lalu mari kita perbaiki bersama, tingkatkan kepedulian kita kepada sesama dan semoga kegiatan ini senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah SWT,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Dr. Sri Puguh Budi Utami dalam isi pidatonya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Pemasyarakatan, Ibnu Chuldun

Senada dengan Utami, Pelaksana Haria Kepala Lapas Gunung Sugih, Yulianto juga menghimbau agar narapidana benar-benar memaknai tahun baru Islam sebagai momentum berbenah diri, bertaubat untuk tidak melakukan kesalahan kembali.

“Semoga kegiatan ini menjadikan narapidana dapat berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik dan juga ini sebagai wujud kepedulian insan pemasyarakatan kepada anak-anak yatim serta kepedulian terhadap keutuhan Negara dengan melakukan doa bersama Indonesia bersatu tadi,” tutup Yulianto. (Mozes)

 

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: