Metro News

Roma Doni Sebut Kondisi Memprihatinkan Posyandu Dahlia 1 Jadi Prioritas Pokir

Pada reses yang digelar Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Roma Doni Yunanto di Kelurahan Yosomulyo, warga mengungkap realitas pahit, fasilitas Posyandu masih jauh dari layak, Jumat (14/2/2025). (Mahfi)

METRO – Ironi pembangunan di Kota Metro semakin terang benderang. Ditengah klaim prestasi dan alokasi anggaran yang tidak sedikit, layanan kesehatan dasar seperti Posyandu justru terpinggirkan.

Dalam Reses yang digelar Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Metro, Roma Doni Yunanto di Kelurahan Yosomulyo, warga mengungkap realitas pahit, fasilitas Posyandu masih jauh dari layak.

Doni mengakui banyak keluhan masyarakat yang disampaikan dalam agenda tersebut. Infrastruktur, drainase rusak, dan minimnya sarana pendukung Posyandu Dahlia 1 menjadi sorotan utama.

“Kami akan mengawal aspirasi ini agar masuk dalam pokok pikiran DPRD Kota Metro,” kata Doni saat diwawancari awak media, Jumat (14/2/2025).

Sementara, Sarini (53) kader Posyandu Dahlia 1, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayahnya nyaris berjalan seadanya. Meja untuk pemeriksaan masih harus meminjam dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan alat kesehatan penunjang minim.

“Kami tetap bersyukur dan melayani, meski dengan insentif hanya Rp100 ribu. Bahkan, kegiatan homecare tetap kami jalankan,” tutur Sarini.

Lebih miris lagi, Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil yang dahulu kini raib sejak dua tahun terakhir. Sartini, kader lainnya, mempertanyakan hilangnya program tersebut.

“Kami tidak tahu kenapa PMT dihilangkan. Padahal, masyarakat sangat terbantu,” ungkapnya.

Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar, dimana anggaran kesehatan Kota Metro. Kota yang kerap dielu-elukan karena segudang prestasi, nyatanya masih menyisakan ironi disektor kesehatan dasar. Jika Posyandu saja masih tertatih, bagaimana dengan layanan kesehatan lainnya.

Warga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) tidak hanya jadi pendengar dan penonton. Sebab, dibalik laporan dan data anggaran, ada kader Posyandu yang terus berjuang, meski fasilitas tak berpihak kepada mereka. (Mahfi)

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: