“Tahun ini memang memasuki siklus DBD 5 tahunan. Sehingga jumlah kasus DBD pasti meningkat. Tetapi untuk menetapkan KLB ada ketentuannya, yaitu kasus DBD harus dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” jelas Plt Kadiskes Metro dr. Silfia Naharani, M.M., saat sosialisasi 4M Plus di Aula Dinkes Metro, Selasa (19/2/2019).
Namun, lanjut dia, ia meminta masyarakat dapat menerapkan 4M Plus, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, dan memantau jentik nyamuk. Plusnya, sambungnya, menggunakan larva/sida/abbate, memelihara ikan, mengusir nyamuk : memaksa kawat kasa, menggunakan kelambu, pakaian panjang, dan mencegah gigitan dengan mengoleskan repelant, dan menyemprot ruangan.
“Kami harap masyarakat tidak panik, sehingga bisa mendukung kinerja kami dengan menerapkan 4 M Plus di rumah masing-masing. Kami pun terus menggalakkan sosialisasi ke masyarakat dengan menggerakan semua kader ditingkat bawah. Sehingga sampai selesai siklus 5 tahunan tahun ini kasus DBD tidak melebihi kasus tahun sebelumnya,” harapnya.
Menurutnya, fogging tidak menjadi solusi memutus mata rantai penyebaran DBD, karena hanya mematikan nyamuk dewasa. Karenanya, ia meminta masyarakat dapat menerapkan 4M Plus untuk mematikan jentik nyamuk.
“Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, juga tidak baik dilakukan jika terlalu sering. Karena fogging mengandung racun. Jika fogging terus dilakukan, tidak menutup kemungkinan resistensi dapat terjadi terhadap nyamuk. Sehingga nyamuk tersebut kebal terhadap racun. Harusnya jentik nyamuk yang dibunuh. Itu kenapa saya selalu minta masyarakat untuk menggalakkan 4 M Plus,” tutupnya. (Ga)
Add Comment