Tabikpun.com – Dian Eka Ramadhani merupakan perempuan kelahiran Lampung. Dian Eka Ramadhani merupakan seorang tenaga pendidik atau dosen yang saat ini menjadi salah satu pengajar di fakultas Sekolah Vokasi pada program studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan atau bisa disingkat IKN.
Dian Eka Ramadhani merupakan seorang lulusan pendidikan S-1 Ilmu Akuakultur IPB University, beliau lulus dari pendidikan S-1 dengan jangka waktu dari tahun 2010 sampai dengan 2014 dan setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya di tempat yang sama yaitu Ilmu Akuakultur IPB University dengan jangka waktu dari tahun 2015 sampai tahun 2017. Saat ini, beliau menjadi dosen tetap IPB yang mengajar di program studiTeknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan Sekolah Vokasi yang ada di kampus IPB Sukabumi.
Perjalanan Pendidikan dan Motivasi dalam Aspek Pendidikan
Perjalanan karir Dian Eka Ramadhani bermula pada masa kecil beliau. Semasa kecilnya, beliau adalah seorang yang sangat suka untuk belajar banyak hal.
Belajar banyak hal menjadi salah satu faktor beliau sangat suka untuk bereksplorasi mengenai hal hal yang disukai. TK Negeri Pembina Metro Pusat Lampung menjadi tempat pertama kali Ia menempa karir beliau dan SDN 8 Metro Lampung menjadi tempat singgah setelah selesai menempa pendidikannya di TK Negeri Pembina Metro Lampung.
Beliau bersekolah di SMP Yos Sudarso Metro dan SMAN 5 Metro Lampung, setelah itu beliau tidak berhenti sampai pendidikan SMA saja, beliau melanjutkan pendidikannya ke tingkat ke lebih tinggi dengan memilih IPB sebagai tempat menimba ilmu.
Awal masuk IPB, beliau menginginkan untuk masuk ke teknik pangan karena menurut beliau bahan pangan akan selalu dibutuhkan sampai kapanpun, namun hal itu menjadi sebuah pilihan yang cukup membuat dilema dan pada akhirnya beliau memilih ilmu akuakultur sebagai tempai beliau melanjutkan pendidikannya. Beliau menjalankan pendidikan Ilmu Akuakultur IPB dengan penuh percaya dan semangat karena pada dasarnya beliau merupakan seorang yang eksploratif dan ingin mengenal banyak hal yang jauh lebih dalam.
Beliau percaya bahwasanya sektor perikanan akan selalu dibutuhkan karena sektor ini merupakan bagian dari sektor pangan yang sampai kapanpun akan selalu dibutuhkan bagi banyak orang dan juga ikan merupakan penyumbang nutrisi yang baik untuk otak. Beliau memiliki motto yaitu belajar dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun.
Singkatnya, setelah beliau menyelesaikan pendidikan S-1, beliau melanjutkan kembali pendidikan ke S-1 Ilmu Akuakultur IPB. Saat beliau menimba ilmu S-2 nya banyak dilema yang beliau terima mengenai bagaimana kehidupan karir dirinya untuk kedepan, beliau bimbang akan pilihan tentang akan bekerja di industri atau menjadi seorang dosen. Hal ini menjadi dilema yang membuat beliaubimbang namun di saat itu salah satu pengajarnya yaitu Alm. Prof. Dr. Ir Daniel Djokosetiyanto yang merupakan salah satu professor yang di saat itu menjadi pengajar beliau berpesan kepada dirinya untuk melanjutkan menjadi seorang dosen karena menurut beliau seorang perempuan mungkin jauh lebih cocok menjadi seorang dosen karena dari segi waktu yang cukup fleksibel dan hal itu menjadi tekad besar yang beliau emban yang menjadikan beliau termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat yang jauh lebih tinggi.
Upaya Mengabdi untuk Pendidikan Bangsa yang Jauh Lebih Baik
Perjalanan karirnya tidak berhenti hanya sampai S-2, beliau pernah menetap di Jepang beberapa saat untuk menempa pendidikannya dan beliau juga industrimenyampaikan bahwasanya beliau pernah bekerja di perusahaan yang cukup besar yang bergerak di sektor pembudidayaan udang vaname. Beliau juga menyampaikan bahwa beliau akan melanjutkan pendidikannya ketingkat S-3 dengan motivasi yaitu dengan adanya pendidikan yang tinggi, kita akan jauh lebih berpendidikan, menumbuhkan sikap dan pikiran kritis, dan mengemas diri yang lebih baik untuk kedepannya.
Pendidikan yang tinggi akan menentukan bagaimana sikap dan pola pikir kita kedepannya dan oleh karena itu beliau terus memiliki motivasi untuk mencapai tujuan yang beliau mampu dengan semaksimal mungkin. Menjadi dosen bukanlah suatu hal yang mudah karena sebagai dosen pun kita harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan sikap ataupun karakter yang dimiliki oleh para mahasiswa yang diajarnya. Sebagai seorang tenaga pendidik sudah sepatutnya dapat mengerti situasi dan menyesuaikan dengan hal tersebut.
”Setiap mahasiswa itu cerdas dan tinggal bagaimana tenaga pendidik mendidik menyesuaikan dengan kelebihan dan kekurangan mahasiswa,” ujar Dian Eka Ramadhani saat wawancara.
Beliau membagikan banyak sekali kisah perjalanan karirnya dari masa kecil sampai saat ini menjadi seorang dosen dengan banyak tantangan yang ia hadapi mulai dari dilema dalam pilihan kehidupan kedepannya dan motivasi dirinya untuk selalu meyakinkan dirinya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Beliau menceritakan bagaimana pengalaman menjadi seorang dosen di Indonesia yang menurut beliau sistem di Indonesia belum cukup optimal dibanding negara lain contoh saja seperti Jepang.
Banyak hal yang bisa menjadi evaluasi di Indonesia kepada para tenaga pendidik terkhusus dari cara mereka mengapresiasi tiap kinerja tenaga pendidik yang ada karena sejatinya para tenaga pendidik mengabdi untuk bisa membantu mencerdaskan para generasi yang akan datang dan segi administratif yang tergolong cukup rumit atau malah mempersulit tenaga pendidik itu sendiri sehingga banyak hal terhambat dalam prosesnya. Selain itu, beliau adalah seorang yang sangat mengidolakan sosok BJ Habibie karena kejeniusannya dan memiliki mimpi besar untuk Indonesia serta Ia salut dengan kisah percintaannya.
Walaupun ada beberapa hal aspek pendidikan yang menurut beliau masih perlu perbaikan di Indonesia, beliau tetap memegang teguh untuk mengabdi dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tekad serta mimpi besar dalam mewujudkannya. ”Kalau kita ingin menjadi seorang ahli, maka tekunilah bidangmu,” serunya motivasi.
Selain itu, beliau juga cukup dikenal oleh para mahasiswa karena kedekatannya dengan mereka dan beliau juga menyampaikan bahwasanya beliau tidak ingin ada jarak ataupun batas kedekatan dengan mahasiswa karena sejatinya mahasiswa juga perlu bimbingan dan bertemu dengan mahasiswa menjadi salah satu hal yang membuat dirinya senang. Beliau juga bertekad untuk menjadi dosen yang adaptif dengan para mahasiswa dan menjadi tenaga pengajar sekaligus sahabat bagi mahasiswa yang dimana sebelum menjadi dosen, beliau memiliki pengalaman menjadi konselor.
Banyak hal yang bisa di dapatkan ketik berbincang dengan beliau mulai dari motivasi dan tekad yang beliau punya dalam meneruskan pendidikannya. Beliau juga seorang yang dapat mengatur waktu antara urusan pekerjaan dan urusan pribadinya seperti waktu akhir pekan dipakai untuk istirahat atau bed rest dan juga melakukan refreshing seperti wisata kuliner.
Work life balance juga beliau diterapkan dalam kesehariannya karena hal tersebut dapat menyeimbangkan aktifitas yang digelutinya. Beliau menjadi sosok yang tak pernah lepas dari belajar dan belajar serta beliau seseorang yang memiliki tekad yang sangat kuat terhadap tujuan hidupnya.
Nama : Zaky Arief Nugraha
NIM : J1401231047
Tugas : Praktik Penulisan Media















Add Comment