biografi sosok

Membangun Karier dan Cita-Cita: Jejak Langkah Firman Hidayat Duta IPB

Firman Hidayat adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang lahir di Lembang, Bandung, pada 13 April 2004. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia sosial dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. (Ist)

Tabikpun.com – Firman Hidayat adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang lahir di Lembang, Bandung, pada 13 April 2004. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia sosial dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.

Sebagai anak kedua dari dua bersaudara, Firman tumbuh besar dengan keinginan untuk memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar. Ia bukan hanya dikenal sebagai mahasiswa yang aktif, tetapi juga memegang gelar sebagai duta IPB University.

Firman memiliki perjalanan hidup yang penuh dinamika, mulai dari menghadapi tantangan masa kecil, menciptakan prestasi di dunia akademik, hingga menapaki karier di dunia desain grafis. Firman Hidayat memiliki masa kecil yang cukup aktif, dengan banyak terlibat dalam kegiatan sosial.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Firman sudah mulai aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah pramuka. Aktivitas tersebut memberinya kesempatan untuk mengenal dunia sosial lebih dekat.

Kegiatan sosial ini tidak hanya berhenti pada masa SD, tetapi terus berlanjut hingga ia memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Selama di SMP dan SMA, Firman terlibat dalam banyak organisasi, yang memperkuat minatnya dalam dunia organisasi dan sosial.

Pengalaman ini tidak hanya mengajarkannya tentang bagaimana bekerja dalam tim, tetapi juga membantu membentuk karakter dan kepemimpinannya. Ia merasa bahwa kegiatan sosial dan organisasi sangat penting dalam membentuk pola pikir dan kemampuan dalam berinteraksi dengan banyak orang.

Perjalanan dan Cita-Cita

Cita-cita Firman mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Ketika masih di bangku SMP, Firman mulai menyadari ketertarikannya pada dunia desain. Ia mulai bermimpi menjadi seorang arsitek, berambisi untuk melanjutkan studi di kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), yang dikenal dengan program studi arsitekturnya yang sangat kompetitif.

Mimpi tersebut terus terbawa saat ia melanjutkan ke SMA, dan semakin mempertegas keinginannya untuk menempuh pendidikan di bidang arsitektur. Namun, hidup seringkali memberikan kejutan yang tidak terduga.

Meski Firman memiliki impian untuk menjadi arsitek, ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia diterima melalui jalur ketua OSIS, dan meskipun program studi yang ia pilih tidak terkait langsung dengan desain, yaitu Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (PSP), Firman merasa bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara passion-nya di bidang desain dengan apa yang ia jalani.

Ketika memasuki dunia PSP, Firman menemukan banyak elemen desain yang menarik, seperti desain pelabuhan dan perkapalan. Di sini, Firman mulai memahami bahwa desain bukan hanya milik dunia arsitektur saja, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai sektor, termasuk dunia kelautan dan perikanan.

Bahkan, ia mulai mempelajari perangkat desain seperti SketchUp yang sebelumnya hanya ia lihat di bidang arsitektur, yang semakin memperkuat rasa sukanya pada dunia desain.

Mengatasi Masa Sulit

Perjalanan hidup Firman tidak selalu berjalan mulus. Sejak masa SMP, ia menghadapi pengalaman yang cukup berat, yaitu menjadi korban perundungan. Masa itu menjadi bagian yang sulit dalam hidupnya, tetapi Firman menganggapnya sebagai titik balik yang justru menguatkan dirinya.

“Saya ingin membuktikan bahwa meskipun saya dibuli dulu, saya bisa bangkit dan menjadi lebih baik,” ungkap Firman mengenang masa lalunya.

Pengalaman itu mengajarkannya banyak hal, terutama tentang pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain. Firman pun memutuskan untuk tidak menyerah pada masa lalu yang kelam dan terus berusaha untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ia bisa berprestasi meskipun menghadapi berbagai rintangan.

Di balik semua itu, ia merasa memiliki dukungan dari keluarga yang sangat berarti. Keluarganya, terutama kakaknya yang sudah lebih dulu menyelesaikan pendidikan sarjana, menjadi salah satu motivasi terbesar bagi Firman untuk meraih cita-cita dan menyelesaikan pendidikan tinggi.

Bagi Firman, dunia desain grafis adalah bidang yang sangat menarik. Meskipun ia awalnya lebih fokus pada desain grafis, ia akhirnya menemukan kesenangan dan tantangan ketika desain grafis dipadukan dengan strategi.

Dalam dunia konten kreator, Firman tidak hanya menghasilkan desain yang menarik secara visual, tetapi juga merancang konten yang memiliki tujuan dan strategi yang jelas. Misalnya, ketika ia membuat konten untuk kampus IPB, Firman memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk menyebarkan konten tersebut dan bagaimana konten tersebut dapat menjangkau target audiens yang lebih luas, seperti calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di IPB.

Firman menyebutkan bahwa desain yang disertai dengan strategi memberikan tantangan yang menyenangkan. Ia merasa sangat menikmati proses ketika bekerja dengan tim untuk merancang konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pencapaian dan Angka Keberuntungan

Salah satu pencapaian terbesar Firman hingga saat ini adalah terpilih menjadi salah satu dari 30 Duta IPB. Menjadi duta kampus merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena untuk mencapai posisi tersebut, Firman harus melewati berbagai tahap seleksi yang sangat ketat.

Ia merasa sangat bersyukur bisa dipercaya untuk menjadi bagian dari duta IPB. Selain itu, Firman juga aktif mengikuti berbagai lomba yang berhubungan dengan inovasi digital. Salah satunya adalah Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) di IPB.

Ia merasa senang dapat mewakili IPB dalam perlombaan tingkat nasional dan berharap bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi di masa depan. Prestasi prestasi ini menjadi bukti bahwa Firman tidak hanya berfokus pada dunia akademik, tetapi juga terus mengembangkan diri dalam berbagai bidang.

Firman memiliki pandangan yang sangat jelas mengenai peran mahasiswa dalam dunia perkuliahan. Bagi Firman, menjadi mahasiswa bukan hanya tentang kuliah dan lulus dengan nilai yang bagus, tetapi juga tentang berkontribusi pada kampus dan mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan di luar kelas.

Ia menekankan pentingnya untuk keluar dari zona nyaman dan ikut serta dalam kegiatan organisasi atau kegiatan non-akademik lainnya. “Jangan hanya kuliah untuk lulus. Manfaatkan masa kuliah untuk mengasah kemampuan lain dan berkontribusi lebih banyak, baik untuk kampus maupun untuk diri sendiri,” pesan Firman kepada para mahasiswa.

Selain itu Firman memiliki hubungan unik dengan angka 13. Ia lahir pada tanggal 13, dan seiring berjalannya waktu, ia sering kali menemukan angka 13 dalam berbagai aspek kehidupannya. Mulai dari tangga rumah, nomor doorprize yang ia dapat, hingga total huruf dalam namanya, Firman merasa angka 13 memberikan keberuntungan dalam hidupnya.

“13 itu bukan angka sial. Justru menurut saya, itu angka keberuntungan yang selalu muncul dalam hidup saya,” ujarnya.

Dari semua perjalanan hidup yang telah dilaluinya, Firman Hidayat adalah contoh nyata bahwa meskipun jalan menuju impian tidak selalu mudah, dengan ketekunan, semangat, dan dukungan dari orang-orang sekitar, seseorang dapat meraih kesuksesan. Dari seorang pemuda yang harus merasakan perundungan, Firman kini membuktikan bahwa ia bisa bangkit dan mencapai berbagai prestasi, baik dalam dunia akademik maupun di luar itu.

Ke depannya, Firman berharap untuk terus mengembangkan diri, baik dalam dunia desain grafis maupun sebagai konten kreator yang dapat menginspirasi banyak orang. Dengan tekad dan semangat yang tinggi, Firman berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk sekitarnya.

Penulis:                Muhammad Firhan Annaba

NIM:                      J0401231122

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: