Lampung Tengah News

Belum Masanya, Petani Singkong Di Lamteng Memanen Lebih Awal. Mau Tau Penyebabnya?

Lampung Tengah– Nasib Petani di Lampung nampaknya kian terpuruk tidak terkecuali petani di Lampung tengah.  Bagaimana tidak, bukan hanya lantaran murahnya harga ubi kayu tersebut, namun  penyebab cuaca, Curah Hujan terlalu tinggi otomatis mengakibatkan produksi komoditas ini menurun akibat busuk.

Meski Bupati Lampung Tengah, Hi. Mustafa sudah mendongkrak Harganya dari Rp.450/kg menjadi Rp.700/kg, tentu harga ini masih belum bisa membuat para petani bernapas lega.

Akibat faktor alam tersebut, bayak petani mengeluh, di Kampung Buyut Udik misalnya,  para petani mengaku kecewa dengan harga singkong yang masih terbilang belum sebanding ditambah dengan cuaca yang buruk hingga membuat kebun singkong mereka rusak akibat curah hujan tinggi.

Ramidi, Warga Tulung Kenam Kampung Buyut Udik kecamatan Gunung Sugih mengatakan, dirinya kecewa melihat hasil panen ubi kayu yang ia tanam banyak yang tidak bisa dijual ke pabrik tapioka lantaran isi singkongnya membusuk diterpa volume hujan  yang terlalu bayak. Padahal, saat ia menanam, dirinya berharap banyak harga singkong tetap stabil dan berangsur naik guna mempertahankan ekonomi keluarga.

Ia menceritakan, hanya memiliki 1 hektar luas lahan yang ia tanami singkong,  terdapat separuh/setengah hektar tidak bisa dicabut akibat isi singkong banyak yang busuk hingga membuat dirinya merugi.

Keluhan juga disampaikan Ismail dan petani lainnya, mereka mengaku terpaksa memanen singkongnya lebih awal dan belum masuk masa panen karena khawatir tanaman andalan mereka tersebut busuk.

“Kalau enggak cepat dipanen, bisa-bisa semua singkong yang ada dalam tanah busuk semua. Bisa enggak panen sama sekali, ujar sejumlah petani.

Atas harga singkong yang dianggap masih murah, para petani berharap komoditas tersebut dapat berangsur angsur naik dan stabil dikisaran harga RP. 1500 per Kg nya.

“Kalau harapan saya Mas, paling tidak harga singkong bisa kembali naik diatas RP. 1000 per Kg nya. Dengan begitu, kita bisa tanam lagi. modal kami per hektar nya bisa mencapai 10 -12 juta, sedangkan panen mendapat 20 juta saja per tahun.  Artinya dalam setahun kami hanya dapat uang bersih sekitar 5-8 juta saja, nggak ketutup lah mas untuk biaya hidup sama biaya produksi. harap para petani di Lampung Tengah.

(Mozes)

 

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: