Tabikpun.com – Pada tanggal 15 Februari, saya dan keluarga melakukan perjalanan ke Bumi Bagja Food Forest yang terletak di Kadudampit, Sukabumi. Pagi itu, cuaca cerah dan terik, menciptakan suasana yang sempurna untuk petualangan singkat ini.
Saya dan kakak berangkat lebih awal dengan motor sekitar pukul 08.00 WIB dari rumah. Perjalanan kami menuju Bumi Bagja memakan waktu sekitar 30-40 menit. Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan alam yang indah, dengan jalanan yang menanjak sekitar 15 km karena lokasi ini berada di kaki Gunung Gede Pangrango.
Udara semakin sejuk saat kami mendekati lokasi, memberikan rasa antusias yang lebih besar untuk segera mengeksplor tempat ini. Sesampainya di Bumi Bagja, kami bertemu dengan anggota keluarga lainnya yang sudah lebih dulu sampai. Suasana tempat ini begitu tenang dan asri, cocok untuk melepaskan penat dari kesibukan sehari-hari.
Pepohonan rindang, kicauan burung, serta udara segar langsung menyambut kami. Salah satu hal menarik di sini adalah keberadaan seekor anjing bernama Tunggal, milik sang pemilik tempat. Tunggal dengan ramah menyambut setiap tamu yang datang dengan ekornya yang bergoyang-goyang penuh semangat.
Bahkan, Tunggal kerap menemani tamu berjalan-jalan menjelajahi area hingga ke sungai di bawah, memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan. Bumi Bagja terletak di lokasi yang cukup terpencil, tetapi mudah ditemukan dengan bantuan peta digital. Begitu tiba, kami langsung disambut dengan pemandangan yang luar biasa.
Tempat ini benar-benar menawarkan pengalaman healing bagi siapa saja yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk kota. Selain itu, Bumi Bagja juga menyediakan berbagai buku yang bisa dibaca sambil menikmati suasana alam yang damai.Seiring waktu, Bumi Bagja semakin dikenal oleh masyarakat Sukabumi maupun luar kota.
Banyak orang yang ingin merasakan sensasi makan daging asap di tempat yang indah dan asri ini. Tak heran, reservasi tempat di sini sering kali memiliki waiting list, sehingga pengunjung disarankan untuk memesan jauh-jauh hari agar bisa mendapatkan tempat. Bagi yang menginap,
Bumi Bagja juga menyediakan fasilitas sarapan dan welcoming snack, yang semakin menambah kenyamanan pengalaman menginap di sini.Di sini, pengunjung juga dapat melihat langsung bagaimana makanan disiapkan.
Proses memasak dan pengasapan daging dilakukan dengan cara tradisional yang unik, menggunakan kayu bakar yang menghasilkan aroma khas. Daging asap yang menjadi menu andalan benar-benar menggoda selera, dengan teknik memasak yang memakan waktu cukup lama agar menghasilkan tekstur lembut dan cita rasa yang kaya.
Setelah tiba, kami tak ingin menyia-nyiakan waktu. Kami berjalan-jalan menyusuri area Bumi Bagja, turun ke sungai yang letaknya sekitar 5-7 menit berjalan kaki dari area utama. Airnya begitu jernih dan suasananya sangat sepi, membuat kami merasa seperti memiliki sungai pribadi.
Saat bermain air, kami juga melihat beberapa monyet liar yang menggemaskan bergelantungan di pepohonan sekitar. Perjalanan turun ke sungai memang sedikit menantang karena jalannya cukup licin, tetapi semua itu terbayar dengan keindahan yang kami temukan di bawah.
Setelah puas bermain di sungai, kami kembali ke atas untuk menikmati makanan yang telah disiapkan. Sebagai sambutan, kami diberikan pisang goreng dan teh hangat. Menu sarapan utama pagi itu adalah nasi goreng daging asap, yang menjadi ciri khas di sini.
Bumi Bagja memang dikenal dengan menu daging brisket asapnya yang menggoda selera. Selain itu, terdapat hidangan pendamping seperti sup labu yang disajikan langsung di dalam buah labu, lidah asap, terong asap, wortel asap, serta ubi asap yang semakin menambah kenikmatan pengalaman kuliner kami. Bumi Bagja tidak hanya sekadar tempat makan atau healing, tetapi juga menyediakan penginapan dengan harga yang cukup terjangkau. Keunikan penginapan di sini adalah pemandangan langsung ke alam terbuka.
Saat membuka jendela, kita akan disuguhi pemandangan hijau yang menyejukkan mata. Tempat ini juga sangat nyaman untuk berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, sambil menikmati kopi dan membaca buku di suasana yang damai. Selain itu, bagi yang suka mengabadikan momen, banyak sudut estetik yang bisa dijadikan latar foto atau video untuk media sosial.
Tak hanya itu, di Bumi Bagja, kita juga bisa refill air teh hangat sepuasnya, membuat kopi sendiri dengan peralatan yang sudah disediakan, hingga menggantungkan hammock dan mendirikan tenda di sekitar area. Banyak aktivitas menarik yang bisa dieksplor di sini, menjadikannya tempat sempurna untuk bersantai dan menikmati alam. Bahkan, beberapa pengunjung juga membawa peralatan menggambar atau menulis untuk menyalurkan kreativitas mereka di tengah suasana alam yang damai dan inspiratif.
Selain itu, ada juga area khusus untuk membuat api unggun pada malam hari. Duduk mengelilingi api unggun sambil bercengkerama dan menikmati camilan membuat pengalaman semakin lengkap.Setelah menikmati hidangan dan bersantai sejenak, kami memutuskan untuk berfoto[1]foto di berbagai sudut indah di Bumi Bagja. Sayangnya, awan mulai menggelap menandakan hujan akan segera turun, sehingga kami pun memutuskan untuk pulang sebelum hujan deras mengguyur.
Bumi Bagja Food Forest adalah tempat yang ideal untuk mencari ketenangan, bersantai bersama keluarga, dan menikmati keindahan alam. Dari eksplorasi alam, makanan khas, hingga fasilitas yang nyaman, semuanya menjadikan pengalaman di sini tak terlupakan.
Jika mencari tempat untuk melepaskan stres dan menikmati udara segar, Bumi Bagja bisa menjadi pilihan yang sempurna. Dengan banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan, tempat ini benar-benar menawarkan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga membangun koneksi lebih dalam dengan alam. Petualangan kami di sini benar-benar memberi kesan mendalam dan tak sabar rasanya untuk kembali lagi di lain waktu.
Nama: Judith Kenyatta Assaf
NIM: J1401231006

Add Comment