Feature News Way Kanan

Sedih, Masih Ada Sekolah Bertembok Papan di Way Kanan

Penampakan salah satu lokal kelas di Madrasah Ibtidaiyah Bina Insani. (Dian Firasta)

Way Kanan – Gencarnya hasrat pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan berikut infrastruktur tampaknya belum merata di Kabupaten Way Kanan. Dimana masih ada sekolah dasar di Desa Bengkulu Kecamatan Gunung Labuhan bertembok papan yang hanya mampu terpasang separuh hasil sumbangan masyarakat.

Sekolah tersebut bernama Madrasah Ibtidaiyah Bina Insani yang menjadi kebanggaan warga setempat. Meski infrastruktur masih belum layak untuk mengakomodir semangat sekitar 70 siswa menimba ilmu.

Di Madrasah Ibtidaiyah Bina Insani ada dua lokal kelas permanen yang salah satunya berasal dari sumbangan masyarakat. Ditambah dua lokal kelas semi permanen yang tidak sepenuhnya tertutup oleh papan.

Lokal kelas yang dibangun masyrakat secara gotong royong. (Dian Firasta)

Bandriono salah satu wali murid yang berhasil ditemui tabikpun.com menceritakan, dimana bangunan di sekolah tersebut murni bantuan sukarela dari masyarakat. Pembangunan dilakukan sekitar 2011-2012 yang dilakukan secara gotong royong.

White board di Madrasah Ibtidaiyah Bina Insani mulai menghitam. (Dian Firasta)

”Karena letak desa kami jauh dengan sekolah dasar milik pemerintah, jadi kami berinisiatif untuk membangun sekolah yang seadanya. Meskipun waktu itu ami hanya baru bisa membangun satu ruang kelas,” jelas dia, Senin (4/12/2017).

Seiring waktu berjalan, Madrasah Ibtidaiyah Bina Insani kini sudah memiliki empat ruang kelas. Walaupun masih belum layak dan nyaman digunakan siswa belajar.

“Saat ini sudah ada empat ruangan kelas. Waktu itu ada bantuan dari pemerintah satu ruang kelas dan gerbang sekolah saja,” tambahnya.

Fasilitas pendukung seperti bangku pun telah mengalami kerusakan. (Dian Firasta)

Ia berharap, kedepanya pemerintah daerah dapat sedikit melirik Ibtidaiyah Madrasah Bina Insani. Sehingga sekolah yang dibanggakan anak-anak setempat bisa lebih layak dan baik untuk digunakan.

”Saya mohon kepada pemerintah supaya turun dan bantu sekolah yang sudah kami rintis dari nol ini. Karena sekolah ini adalah sekolah kebanggaan kami di Desa Bengkulu. Kalau bisa bangunan yang non permanen bisa menjadi bangunan pemanen,lebih-lebih kalau bisa di tambah bangunan ruang kelas dan dibuatkan kantor untuk gurunya. Karena siswa kelas I dan II itu bergantian pagi dan siang untuk belajar,” tukasnya. (Dian)

 

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: