News Way Kanan

BUMD Way Kanan Merugi Miliaran Bukan Kali Pertama, Tokoh Masyarakat Minta APH Telusuri

Hendra S.Sos., mantan Anggota DPRD Way Kanan periode 2014-2019.  (Dian)

WAY KANAN – Kegagalan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Way Kanan Makmur rupanya bukan kali pertama terjadi. Sebelum digelontorkan anggaran Rp 1,6 miliar, rupanya anggaran Rp 2 miliar juga pernah gagal dikelola.

Informasi tersebut disampaikan Hendra, S.Sos., Tokoh Masyarakat juga mantan Anggota DPRD Way Kanan 2014-2019. Menurutnya, ini kali kedua BUMD Way Kanan mengalami kegagalan.

Mengingat beberapa tahun silam, BUMD Way Kanan juga mengalami kegagalan mengelola anggaran sebesar Rp 2 miliar. Pun saat ini kembali menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar.

“Jujur saya kaget dan prihatin, ini kedua kalinya BUMD gagal. Dulu yang pertama Rp 2 miliar sampai sekarang nggak jelas kelanjutannya. Ini malah terjadi lagi Rp 1,6 miliar merugi lagi, bahkan kabarnya BUMD kita juga malah punya hutang ratusan juta di perusahaan lain. Kacau kalau begini,” ujar Hendra saat di konfirmasi di kediamannya, Jumat (11/03/2022).

Terlepas hal tersebut, ia mengapresiasi langkah Pemkab Way Kanan yang membekukan sementara BUMD Way Kanan, karena mengalami kegagalan. Namun, harus menjadi perhatian khusus bagi para pemangku jabatan yang berwenang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan mengevaluasi kinerja BUMD Way Kanan.

“Ini nggak bisa dibiarkan, ini sudah yang kedua kali meskipun beda kepemimpinan. Jangan sampai kedepan terjadi ketiga kali. DPRD Way Kanan dan APH harusnya ikut turun tangan untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Panggil itu orang-orang di dalamnya. Seperti direktur dan jajarannya, bagaimana pertanggung jawabannya dalam mengelola BUMD kita,” harapnya.

Ia juga mempertanyakan rekrutmen pengurus BUMD, sehingga menimbulkan realita seperti saat ini. Ia pun mempertanyakan mengapa mesti orang luar, tidak menggunakan SDM lokal saja.

“Karena menurut saya, Way Kanan itu tidak kekurangan SDM Bos. Banyak putra putri di Way Kanan ini yang rasa mempunyai keahlian dalam berbagai bidang usaha. Untuk kedepan, perlu dievaluasi lagi terkait rekrutmen pengurusnya,” kata dia.

Ia mencontohkan, seandainya dana Rp 1,6 miliar di deposito kan saja, sudah pasti ada untungnya. Apalagi jika dikelola dengan baik, pasti bisa lebih untung mengingat potensi-potensi usaha di Way Kanan cukup banyak.

“SDM kita ini hamparannya cukup besar cukup luas. Kita ambil contoh satu saja dibidang pertanian, BUMD bisa kok bermitra dengan Petani dengan cara menyediakan pupuk, bibit, dan lainnya, sehingga bisa saling menguntungkan. Belum lagi usaha di bidang lainnya. Jadi saya rasa hal mustahil kalau mau rugi begitu saja. Minimal mereka bisa survive lah dalam waktu satu atau dua tahun,” pungkasnya.

Diketahui, Pemkab Way Kanan pada 2020 lalu menggelontorkan anggaran kurang lebih Rp 1,6 miliar agar BUMD Way Kanan dapat menjalankan usaha yang telah diprogramkan. Adapun salah satu usaha yang di jalankan yaitu di bidang peternakan.

Namun faktanya BUMD Way Kanan selalu melapor rugi dalam menjalankan usahanya. Sehingga, BUMD Way Kanan telah dinonaktifkan sejak 2021.

Disisi lain, Pemkab Way Kanan dikabarkan telah melakukan audit melalui Jasa Kantor Akuntan Publik dan hasilnya telah keluar. Namun, informasi itu belum dapat di publish, mengingat belum dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh BUMD Way Kanan.

Hingga berita ini diturunkan, Askur Muttaqin, selaku Direktur PT. Way Kanan Makmur belum dapat memberikan komentar. Dikonfirmasi via WhatsApp tidak dalam kondisi aktif. (Dian)

About the author

Redaksi TabikPun

Add Comment

Click here to post a comment

Tinggalkan Balasan

IKLAN

IKLAN

%d blogger menyukai ini: